
Leonardo Bonucci saat melawan Rusia
Italia tumbang 0-3 kala beruji coba melawan sesama kontestan Euro 2012, Rusia, Sabtu (02/6), akibat sejumlah kesalahan di lini belakang dan kurang maksimalnya finishing para pemain depannya.
Italia berniat memaksimalkan laga melawan Rusia ini sebagai ajang pemantapan tim sebelum bertolak ke Polandia-Ukraina, apalagi Azzurri sudah kehilangan satu ajang pemanasan setelah laga kontra Luksemburg dibatalkan akibat gempa.
Pelatih Cesare Prandelli menerapkan skema 4-3-1-2 dengan Riccardo Montolivo sebagai trequartista di belakang Antonio Cassano dan Mario Balotelli, duet penyerang yang selama ini hanya pernah bermain bersama selama 59 menit.
Satu-satunya laga Cassano-Balotelli adalah uji coba pertama Prandelli sebagai bos Azzurri, yaitu saat kalah 0-1 dari Pantai Gading pada bulan Agustus 2010 silam.
Meski terancam penyelidikan terkait skandal pengaturan skor, Leonardo Bonucci diturunkan sebagai starter di jantung pertahanan bersama rekan seklubnya dari Juventus, Andrea Barzagli.
Rusia juga merupakan kontestan Euro 2012, dan mereka memiliki rekor pertahanan terbaik kedua setelah Italia selama kualifikasi dengan hanya kebobolan empat gol.
Babak pertama di Stadion Letzigrund, Zurich, berjalan sangat menarik. Kedua tim berulang kali menyerang dan menciptakan sejumlah peluang. Skor 0-0 di 45 menit pertama pun terbilang cukup tidak terduga.
Di menit-menit awal, Balotelli sebenarnya berpeluang membawa Italia unggul setelah operan chip Pirlo membuatnya berada dalam situasi one-on-one dengan Malafeev, tapi dia gagal memaksimalkannya.
Tak lama setelah itu, Rusia ganti mengancam lewat Kerzhakov setelah tendangan jarak jauhnya menaklukkan Buffon, tapi bola membentur tiang gawang dan memantul ke luar zona bahaya.
Rusia dibuat kewalahan oleh Italia akibat pemain bernomor punggung 21 mereka, Pirlo. Berulang kali operan-operan dan tembakannya mengancam gawang Malafeev. Balotelli, Cassano dan De Rossi pun mendapatkan sejumlah peluang emas setelah menerima operan dari Pirlo.
Rusia bukan tim yang mudah ditaklukkan. Gawang Buffon bahkan nyaris kebobolan lagi lewat tendangan voli first-time Zhirkov, tapi kembali diselamatkan oleh tiang gawang.
Di menit ke-38, Italia mencetak gol, tapi dianulir oleh wasit karena Cassano dianggap berada dalam posisi offside ketika menyarangkan bola ke gawang Rusia.
Babak kedua diawali dengan pergantian kiper oleh kedua kubu. Prandelli sudah menyatakan sebelum pertandingan bahwa dia akan mencoba dua taktik dalam pertandingan ini, jadi babak kedua pasti berbeda dengan babak pertama.
Setelah sejumlah tekanan ke lini pertahanan yang dilancarkan oleh masing-masing tim, akhirnya tercipta juga gol yang diharapkan, bukan untuk Italia, tapi untuk Rusia. Adalah Kerzhakov dengan tendangan setengah volinya pada menit ke-60 yang membawa Rusia unggul 1-0.
Prandelli pun mengubah strategi. Dia menarik keluar De Rossi, Montolivo, Cassano, dan Pirlo, lalu memasukkan Thiago Motta, Nocerino, Giovinco serta Di Natale.
Duet Cassano Balotelli cukup padu dan bisa dibilang memuaskan, tapi sepertinya Prandelli ingin menjajal taktik lain, yaitu tridente Giovinco-Balotelli-Di Natale di lini depan.
Malang bagi Azzurri, bukan gol yang didapat, mereka justru kembali kebobolan akibat kurangnya konsentrasi di lini belakang. Christian Maggio mengirim back-pass kepada De Sanctis di sisi kanan kotak penalti dan sang kiper tidak sempurna menyapu bola. Akibatnya, bola mendarat di kaki Shirokov yang kemudian leluasa menceploskan bola ke gawang kosong. Di tepi lapangan, Prandelli seolah tak percaya dengan 'aksi' Maggio tersebut.
Giovinco mendapatkan peluang untuk memperkecil kedudukan lewat tendangan bebas dari luar area, tapi eksekusinya masih melambung tinggi di atas mistar Rusia.
Skor 2-0 sepertinya sudah cukup melukai Italia. Tapi, mimpi buruk Azzurri ternyata belum berakhir. Di penghujung laga, gawang De Sanctis kembali bergetar oleh bola yang disarangkan Shirokov. Lagi-lagi, Maggio 'berperan' dalam proses terjadinya gol itu, karena dia seharusnya bisa mencegah operan mendatar dari Kokorin sebelum sampai ke kaki sang pencetak gol.
Skor 3-0 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan. Dengan begini, Italia mengalami kekalahan di ketiga laga uji coba internasional terakhirnya. Setelah AS dan Uruguay, kini Rusia. Sebaliknya, Pujian pantas diberikan kepada pasukan Dick Advocaat. Mereka membuktikan diri sebagai kuda hitam di Euro 2012 nanti.
Statistik Italia - Rusia
Penguasaan bola: 54% - 46%
Shot (on goal): 22 (6) - 18 (5)
Corner: 4 - 8
Pelanggaran: 9 - 24
Offside: 7 - 2
Kartu kuning: 1 - 2
Kartu merah: 0 - 0
Penyelamatan: 2 - 6
Susunan pemain Italia (4-3-1-2): Buffon; Maggio, Barzagli, Bonucci, Balzaretti; De Rossi, Pirlo, Marchisio; Montolivo; Cassano, Balotelli.
Cadangan: De Sanctis, Abate, Ogbonna, Chiellini, Thiago Motta, Nocerino, Diamanti, Giaccherini, Borini, Di Natale, Giovinco.
Susunan pemain Rusia (4-3-3): Malafeev; Nababkin, Berezutski, Ignashevich, Zhirkov; Shirokov, Denisov, Zyryanov; Dzagoev, Arshavin, Kerzhakov.
Pencetak gol:
60' (0-1) Kerzhakov
75' (0-2) Shirokov
89' (0-3) Shirokov
Rusia bisa dibilang sudah siap untuk bertarung melawan Polandia, Yunani dan Rep. Ceko di Grup A. Sementara itu, Italia harus membenahi banyak hal, terutama lini belakang dan penyelesaian akhir para pemain depannya, sebelum bentrok dengan Spanyol, Rep. Irlandia serta Kroasia di Grup C.